Sabtu, 16 Juni 2012

Radang ( Inflamasi )


Devinisi Radang
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Menurut Kamus Kedokteran Dorland:
Radang ialah respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu.
Menurut Katzung (2002):
Radang ialah suatu proses yang dinamis dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang atau injury (jejas) yang dilakukan terutama oleh pembuluh darah (vaskuler) dan jaringan ikat (connective tissue).
Menurut Price (1994)
Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaan yang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yang dinamis dan kontinue. Untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi fungsional. Sehingga dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan cedera. Pada proses peradangan terjadi pelepasan histamine dan zat-zat humoral lain kedalam cairan jaringan sekitarnya.

Menurut Rukmono (1973)
Apabila jaringan cedera misalnya karena terbakar, teriris atau karena infeksi kuman, maka pada jaringan ini akan terjadi rangkaian reaksi yang memusnahkan agen yang membahayakan jaringan atau yang mencegah agen menyebar lebih luas. Reaksi-reaksi ini kemudian juga menyebabkan jaringan yang cedera diperbaiki atau diganti dengan jaringan baru. Rangkaian reaksi ini disebut radang. 
Menurut Guyton & Hall (1997)
Secara garis besar, peradangan ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan, kenaikan permeabilitas kapiler disertai dengan kebocoran cairan dalam jumlah besar ke dalam ruang interstisial, pembekuan cairan dalam ruang interstisial yang disebabkan oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah berlebihan, migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke dalam jaringan, dan pembengkakan sel jaringan. Beberapa produk jaringan yang menimbulkan reaksi ini adalah histamin, bradikinin, serotonin, prostaglandin, beberapa macam produk reaksi sistem komplemen, produk reaksi sistem pembekuan darah, dan berbagai substansi hormonal yang disebut limfokin yang dilepaskan oleh sel T yang tersensitisasi.
Proses Terjadinya  Radang
Proses terjadinya peradangan yakni pada setiap luka pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi vaskuler. Mula-mula terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembes keluar. Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitar luka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupi saluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi. Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti dalam sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam. Selanjutnya akan keluar protease selluler yang akan menyebabkan lysis leukosit. Setelah itu makrofag mononuclear besar akan tiba di lokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit. Dan akhirnya terjadilah pencairan (resolusi) hasil proses inflamasi lokal. Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruang ekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat. Perbedaan antara Eksudat dan Transudat yaitu, Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas 1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi. Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular (yang memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya tekanan hidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat pula dan serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya.
Gambaran makroskopik peradangan sudah diuraikan 2000 tahun yang lampau. Tanda-tanda radang ini oleh Celsus, seorang sarjana Roma yang hidup pada abad pertama sesudah Masehi, sudah dikenal dan disebut tanda-tanda radang utama. Tanda-tanda radang ini masih digunakan hingga saat ini. Tanda-tanda radang mencakup rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (rasa sakit), dan tumor (pembengkakan). Tanda pokok yang kelima ditambahkan pada abad terakhir yaitu functio laesa (perubahan fungsi) (Abrams, 1995; Rukmono, 1973; Mitchell & Cotran, 2003).
1. Rubor (kemerahan)

Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensuplai daerah tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah mengalir ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yang meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini yang dinamakan hyperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut. Timbulnya hyperemia pada permulaan reaksi peradangan diatur oleh tubuh baik secara neurogenik maupun secara kimia, melalui pengeluaran zat seperti histamin.

2. Kalor (panas)

Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi peradangan yang hanya terjadi pada permukaan tubuh, yang dalam keadaan normal lebih dingin dari -37 °C yaitu suhu di dalam tubuh. Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab darah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih banyak daripada yang disalurkan kedaerah normal. Fenomena panas lokal ini tidak terlihat pada daerah-daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti 37°C, hyperemia lokal tidak menimbulkan perubahan.

 

3. Dolor (rasa sakit)

Dolor atau rasa sakit, dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengan berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Hal yang sama, pengeluaran zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat menimbulkan rasa sakit.

4. Tumor (pembengkaan)

Segi paling menyolok dari peradangan akut adalah pembengkaan lokal (tumor). Pembengkaan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial. Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi peradangan sebagian besar eksudat adalah cair, seperti yang terjadi pada lepuhan yang disebabkan oleh luka bakar ringan. Kemudian sel-sel darah putih atau leukosit meninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian dari eksudat.

5. Fungsio laesa (perubahan fungsi)

Fungsio laesa atau perubahan fungsi adalah reaksi peradangan yang telah dikenal. Sepintas lalu, mudah dimengerti, mengapa bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi abnormal dart lingkungan kimiawi lokal yang abnormal, berfungsi secara abnormal. Namun sebetulnya kita tidak mengetahui secara mendalam dengan cara apa fungsi jaringan yang meradang itu terganggu.

Resolusi sempurna, bila kerusakan jaringan kecil, sehingga mampu untuk regenerasi, morfologi dan fungsi menjadi normal. Fibrosis ( scarring), tidak terjadi regenerasi dan eksudat tidak dapat diabsorbsi sempurna, sehingga timbul jaringan ikat. Bentukan abscess Bila diikuti infeksi bakteri pyogenic, sehingga terbentuk pus. Berkembang menjadi radang kronik.

Jumat, 15 Juni 2012

Mengenal Jenis-Jenis Penyakit Kulit


                     Kulit merupakan organ terluas penyusun tubuh manusia yang terletak paling luar dan menutupi seluruh permukaan tubuh. Karena letaknya paling luar, maka kulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Fungsi kulit antara lain : melindungi permukaan tubuh, memelihara suhu tubuh, dan mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. Kulit juga penting bagi produksi vitamin D oleh tubuh yang berasal dari sinar ultraviolet. Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ-organ tubuh di dalamnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya. Selain sebagai pelindung tubuh, kulit juga memiliki nilai estetika. Kulit yang bersih dan terawat akan tampak indah dilihat.
Gangguan pada kulit sering terjadi karena berbagai faktor penyebab, antara lain yaitu iklim, lingkungan tempat tinggal, kebiasaan hidup yang kurang sehat, alergi, dan lain-lain. Beberapa jenis gangguan kulit antara lain yaitu :
1. Eksim (ekzema)
Merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatal terutama pada malam hari (eksim kering), timbul gelembung-gelembung kecil yang mengandung air atau nanah, bengkak, melepuh, tampak merah, sangat gatal dan terasa panas
1. dan dingin yang berlebihan pada kulit (eksim basah). Bagian tubuh yang sering diserang eksim yaitu tangan, kaki, lipatan paha, dan telinga .
Eksim disebabkan karena alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu seperti yang terdapat dalam detergen, sabun, obat-obatan dan kosmetik, kepekaan terhadap jenis makanan tertentu seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain. Eksim juga dapat disebabkan karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim, bahkan gangguan emosi. Eksim lebih sering menyerang pada orang-orang yang berbakat alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang atau kambuh. Oleh karena itu harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan alergi (alergen.)
2. Kudis (Skabies)
Merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit/tungau yang gatal yaitu Sarcoptes scabiei var hominis. Kudis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk dan menyerang orang yang kurang menjaga kebersihan tubuhnya. Gejala yang timbul antara lain : timbul gatal yang hebat pada malam hari, gatal yang terjadi terutama di bagian sela-sela jari tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerola (area sekeliling puting susu), dan permukaan depan pergelangan. Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain secara langsung misalnya bersentuhan dengan penderita, atau tidak langsung misalnya melalui handuk atau pakaian.
3. Kurap
Merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Gejalanya antara lain yaitu ; kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab, berair, dan terasa gatal, kemudian timbul bercak keputih-putihan. Kurap biasanya timbul karena kurang menjaga kebersihan kulit. Bagian tubuh yang biasanya terserang kurap yaitu tengkuk, leher, dan kulit kepala.
4. Bisul (Furunkel)
Bisul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak memerah, yang akan membesar, berisi nanah dan terasa panas, dapat ttmbuh di semua bagian tubuh, namun biasanya tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, seperti : leher, lipatan lengan, atau lipatan paha, kulit kepala. Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia.

5. Campak (Rubella)
Merupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus, dan biasanya menyerang anak-anak. Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa lesu, tidak napsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.

Kamis, 14 Juni 2012

Penyakit Beri - Beri



Penyakit Beri-beri
Penyakitberi-beri adalah penyakit yang mengenai saraf yang disebabkan oleh kekurangan makanan pada bagian yang disebut sebagai ancurian atau thiamin (kekurangan vitamin B1). Penyakit beri-beri merupakan penyakit yang sangat mengerikan, penderita bisa meradang dan meninggal dunia dalam waktu yang sangat dekat. Nama penyakit beri-beri berasal dari nama hewan biri-biri karena penderita beri-beri berjalan dengan gaya jalan seperti biri-biri karena gangguan motorik akibat polineuritis.

Vitamin B1 banyak terdapat pada kulit ari beras, ragi, susu, buah dan sayuran segar. Karena kurangan vitamin inilah  maka pertukaran hidrat arang jadi terganggu. Inilah yang menyebabkan sesorang itu akan terkenapenyakit beri-beri.

Pada  abad ke-19 penyakit ini  mewabah. Umumnya, penyakit beri-beri banyak menyerang masyarakat dengan makanan pokoknya beras giling seperti di Indonesia, India, China, Jepang, Malaysia, dan lainnya.

Penyebab

Penderita beri-beri ternyata akibat kekurangan vitamin B1 (tiamina) yang biasa terdapat pada bagian terluar beras tumbuk atau bagian dedaknya. Pada beras giling yang berwarna putih bersih kulit arinya hilang karena gilingan beras. Padahal, kulit ari ini banyak mengandung tiamina. Sebaliknya, beras tumbuk yang berwarna kusam justru masih banyak mengandung vitamin B1 ini.

Gejala-Gejala yang sering timbul pada penyakit beri-beri

Penyakit beri-beri ini tidak mengenal jenis kelamin dan usia, karenanya penyakit tersebut dapat terkena pada siapapun, baik orang dewasa maupun anak-anak. Bayi yang mendapat air susu ibu (ASI) pun bisa menderita beri-beri apabila ibunya kekurangan vitamin B1. Gejalanya akan muncul sebelum bayi berumur empat bulan. Bila sang ibu terserang beri-beri selama hamil, maka bayi yang dilahirkan akan berpenyakit sama di bulan-bulan pertama, bahkan bisa lebih akut.

Terdapat tiga jenis beri-beri, yaitu :
  1. Beri-beri kering
    • Beri-beri kering memiliki gejala kaki terasa tebal dan kesemutan pada anggota badan. Otot lelah dan kekuatannya berkurang. Tahap akhir, anggota badan layuh dan penderita berjalan seperti ayam. Sering sesak napas dan jantung berdebar-debar bila sedikit berkegiatan. Beri-beri merupakan penyakit yang mengerikan karenanya penderita penyakit ini bisa meninggal dunia.
  2. Beri-beri basah
    • Beri-beri basah memiliki ciri adanya pembengkakan dari kaki, tungkai bawah, lalu muka, dan bagian tubuh lain. Bila betis yang bengkak ditekan, terbentuk cekungan yang tak segera hilang dan terasa sakit.
  3. Beri-beri jantung
    • Sedangkan, beri-beri jantung ditandai rasa tekanan di ulu hati, sesak napas, dan berdebar-debar dalam menjalankan kegiatannya. Kelamaan, gejala ini muncul tanpa ada kegiatan, mendadak, dan langsung berat dan penderita bisa meninggal dalam waktu singkat.
Beri-beri akut pada bayi bisa terjadi tiba-tiba. Badannya kaku dan tegang termasuk pada dinding perutnya. Mukanya bisa membiru. Bayi bisa meninggal mendadak. Gejalanya mirip dengan tetanus. Sementara itu, beri-beri kronis menimbulkan gangguan pencernaan,muntah-muntah, dan sembelit berulang-ulang. Bayi bisa kekurangan air dan menjadi pucat, gelisah, dan banyak menangis. Bayi melemah dan bisa meninggal mendadak karena gangguan jantung.

Pengobatan penyakit beri-beri dengan Pengobatan herbal :
  1. Kacang hijau 1 cangkir, dicampur dengan santan kelapa 2 cangkir dan gula enau 2 jari. Bahan-bahan ini dicampur dan dibuat menjadi bubur yang cukup kental. Suam-suam kuku santaplah sehari 2 kali.
  2. Kulit kamboja 2 jari, kulit kacang kayu laut 1 jari, kulit pulai1 jari, bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, gula enau 3 jari, dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan air bersih 5 gelas, dan didihkan hingga airnya tinggal setengahnya. Kalau sudah dingin saring dan minumlah 2-3 kali sehari 1/2 gelas.
  3. Daun sirih 10 lembar, rimpang lempuyang 3 jari, cabai hitam 6 buah, beras merah 1 cangkir. Ramuan ini semua dicuci dan ditumbuk halus, setelah halus dicampur dengan arak 2 cangkir dan diremas baik-baik. Gunakan ramuan ini untuk menggosok dan mengurut seluruh tubuh si-penderita. ( 1-2 kali sehari atau sesuai kebutuhan)
  4. Beras merah 1 cangkir, ditumbuk halus dan diremas-remas dengan minyak kesambi 6 sendok makan. Gunakanlah untuk melumas tubuh. ( 1 kali sehari pada malam hari sebelum tidur).
  5. Daun singkong manis 8 tangkai, dicuci bersih dan dikukus sebentar, kemudian makanlah bersama sewaktu makan nasi seperti gado-gado.
Pencegahan

Penyakit beri-beri bisa dicegah dengan penambahan vitamin B1 dalam makanan sehari-hari. Makan beras tumbuk akan lebih baik, ditambah ikan, telur, daging, kacang-kacangan, tempe, oncom, tomat, tering, bayam, selada, melinjo, pepaya, jeruk, dan pisang. (Berbagai sumber)

Semoga Artikel tentang penyakit beri-beri ini bermanfaat.

Rabu, 13 Juni 2012

Penyakit Kusta


Penyakit Kusta adalah penyakit infeksi yang berlangsung dalam waktu lama, penyebab penyakit kusta adalah Mycobacterium leprae. Menyerang saraf  tepi sebagai tujuan pertama, lalu kulit dan saluran pernapasan bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat. Nama lainnya adalah Lepra atau Morbus Hansen
Jenis-jenis Penyakit Kusta
Dari sisi medis, Penyakit Kusta diklasifikasikan berdasarkan banyak faktor, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah cara penanganan dari penyakit kulit ini. Namun, pada umumnya Penyakit Kusta terbagi menjadi dua, yakni Penyakit kusta pausibasilar (PB) atau Penyakit kusta tipe kering dan Penyakit kusta multibasilar (MB) atau Penyakit kusta tipe basah.
1. Penyakit Kusta Pausibasilar (PB)
Tanda-tandanya:
1. Bercak putih seperti panu yang mati rasa, artinya bila bercak putih tersebut disentuh dengan kapas, maka kulit tidak merasakan sentuhan tersebut.
2. Permukaan bercak kering dan kasar
3. Permukaan bercak tidak berkeringat
4. Batas (pinggir) bercak terlihat jelas dan sering ada bintil-bintil kecil.
Penyakit Kusta tipe kering ini kurang/tidak menular, namun apabila tidak segera diobati akan menyebabkan cacat. Umumnya, orang mengira bercak putih seperti tanda-tanda di atas adalah panu biasa, sehingga pemeriksaan pun tidak segera dilakukan sebelum akhirnya orang tersebut telah mengalami Penyakit Kusta pada level lebih lanjut. Sehingga, pemeriksaan dan pengobatan semenjak dini ke Puskesmas atau pun Rumah Sakit terdekat pun sangat dianjurkan. Pengobatan Penyakit kusta tipe PB ini cenderung lebih sebentar daripada tipe basah.
2. Penyakit Kusta Multibasilar (MB)
Tanda-Tandanya:
1. Bercak putih kemerahan yang tersebar satu-satu atau merata diseluruh kulit badan.
2. Terjadi penebalan dan pembengkakan pada bercak.
3. Pada permukaan bercak, sering ada rasa bila disentuh dengan kapas.
4. Pada permulaan tanda dari tipe kusta basah sering terdapat pada cuping telinga dan muka.
Penyakit Kusta tipe basah ini dapat menular, maka bagi yang menderita penyakit kusta tipe basah ini harus berobat secara teratur sampai selesai seperti yang telah ditetapkan oleh dokter. Namun, umumnya kendala yang dihadapi adalah pasien tidak mentaati resep dokter, sehingga selain mereka tidak menjadi lebih baik, mereka pun akan resisten terhadap obat yang telah diberikan.
Untuk Penyakit Kusta MB ini menular lewat kontak secara langsung dan lama. ”Penularan terjadi apabila seseorang kontak dengan pasien sangat dekat dan dalam jangka panjang,” dr. Ina kembali menjelaskan. Sehingga bagi pasien Penyakit kusta MB harus segera melakukan pengobatan, dan melakukan penyembuhan secara teratur.
Tanda-tanda dan Gejala Penyakit Kusta
Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Secara umum, tanda-tanda itu adalah :
•Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia
•Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak.
•Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus seryta peroneus. Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat.
•Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yarig tersebar pada kulit
•Alis rambut rontok
•Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)
Gejala-gejala umum pada penyakit kusta, reaksi :
• Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil.
• Anoreksia.
• Nausea, kadang-kadang disertai vomitus.
• Cephalgia.
• Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis.
• Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan hepatospleenomegali.
• Neuritis.
Cara Penularan Penyakit Kusta
Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita penyakit kusta tipe Multi basiller (MB) kepada orang lain dengan cara penularan langsung. Cara penularan yang pasti belum diketahui, tetapi sebagian besar para ahli berpendapat bahwa penyakit kusta dapat ditularkan melalui saluran pernafasan dan kulit.
Timbulnya penyakit kusta bagi seseorang tidak mudah, dan tidak perlu ditakuti tergantung dari beberapa faktor antara lain :
1. Faktor Sumber Penularan.
Sumber penularan adalah penderita penyakit kusta tipe MB. Penderita MB ini pun tidak akan Menularkan penyakit kusta, apabila berobat teratur.
2. Faktor Kuman Kusta.
Kuman kusta dapat hidup diluar tubuh manusia antara 1  – 9 hari tergantung pada suhu atau cuaca, dan diketahui hanya kuman kusta yang utuh (solid) saja yang dapat menimbulkan penularan.
3. Faktor Daya Tahan Tubuh.
Sebagian besar manusia kebal terhadap penyakit kusta (95%). Dari hasil penelitian menunjukkan gambaran sebagai berikut:
ß Dari 100 orang yang terpapar :
ß 95 orang tidak menjadi sakit.
ß 3 orang sembuh sendiri tanpa obat.
ß 2 orang menjadi sakit, hal ini belum lagi memperhitungkan pengaruh pengobatan.
Pencegahan Cacat Pada Penyakit Kusta
Pencegahan cacat Penyakit Kusta jauh lebih baik dan lebih ekonomis daripada penanggulangannya. Pencegahan ini harus dilakukan sedini mungkin, baik oleh petugas kesehatan maupun oleh pasien itu sendiri dan keluarganya. Di samping itu perlu mengubah pandangan yang salah dari masyarakat, antara lain bahwa Kusta identik dengan deformitas atau disability.
Upaya pencegahan cacat terdiri atas:
1. Untuk Upaya pencegahan cacat primer, meliputi:
•diagnosis dini
•pengobatan secara teratur dan akurat
•diagnosis dini dan penatalaksanaan reaksi
2. Upaya pencegahan sekunder, meliputi:
•Perawatan diri sendiri untuk mencegah luka
•Latihan fisioterapi pada otot yang mengalami kelumpuhan untuk mencegah terjadinya kontraktur
•Bedah rekonstruksi untuk koreksi otot yang mengalami kelumpuhan agar tidak mendapat tekanan yang berlebihan
•Bedah septik untuk mengurangi perluasan infeksi, sehingga pada proses penyembuhan tidak terlalu banyak jaringan yang hilang
•Perawatan mata, tangan dan atau kaki yang anestesi atau mengalami kelumpuhan otot.

Selasa, 12 Juni 2012

Telinga Berdengung ( TINNITUS )


Definisi Tinnitus

Tinnitus adalah bunyi yang berdering, berdesir, atau tipe lain yang tampaknya berasal didalam telinga atau kepala. Pada banyak kasus-kasus ia adalah bukan persoalan yang serius, namun agaknya gangguan yang akhirnya menghilang.
Ia bukan penyakit tunggal, namun gejala dari kondisi yang mendasarinya. Hampir 36 juta orang-orang Amerika menderita dari gangguan ini. Pada hampir semua kasus-kasus, hanya pasien yang dapat mendengar bunyinya.

Penyebab Tinnitus

Tinnitus dapat timbul dimana saja dari empat bagian-bagian telinga: telinga bagian luar, telinga bagian tengah, telinga bagian dalam, dan otak. Beberapa tinnitus atau bunyi kepala adalah normal. Jika seseorang pergi kedalam kamar yang kedap suara dan bunyi luar yang normal dikurangi, maka ia menjadi sadar atas suara-suara normal ini. Kita biasanya tidak sadar atas suara-suara tubuh yang normal ini, karena bunyi luar menyembunyikan mereka. Apa saja, seperti wax atau benda asing di luar telinga, yang menghalangi suara-suara latarbelakang ini akan menyebabkan kita lebih sadar atas suara-suara kepala kita sendiri. Cairan, infeksi, atau penyakit dari tulang-tulang telinga tengah atau gendang telinga (tympanic membrane) dapat juga menyebabkan tinnitus.
Satu dari penyebab-penyebab yang paling umum dari tinnitus adalah kerusakan pada ujung-ujung mikroskopik dari syaraf pendengaran didalam telinga bagian dalam. Usia yang berlanjut umumnya disertai oleh jumlah tertentu dari perburukan syaraf pendengaran, dan sebagai konsekwensi tinnitus. Sekarang ini, paparan bunyi yang keras adalah penyebab yang sangat umum dari tinnitus, dan ia seringkali juga merusak pendengaran. Sayangnya, banyak orang-orang tidak perduli terhadap efek-efek yang merugikan dari bunyi-bunyi keras yang berlebihan, dari senjata-senjata api, dan musik intensitas tinggi. Beberapa obat-obat (contohnya, aspirin) dan penyakit-penyakit lain dari telingan bagian dalam (Meniere's syndrome) dapat menyebabkan tinnitus. Tinnitus dapat pada situasi-situasi yang jarang menjadi gejala dari persoalan-persoalan yang begitu serius seperti aneurysm atau tumor otak (acoustic tumor).

Mengevaluasi Tinnitus

Sejarah medis, pemeriksaan fisik, dan rentetan dari tes-tes khusus dapat membantu menentukan secara tepat dimana tinnitus berasal. Adalah berguna untuk dokter untuk mengetahui apakah tinnitus adalah terus menerus, sebentar-sebentar atau berdenyut (secara sinkron dengan denyut jantung), atau ia berhubungan dengan kehilangan pendengaran atau kehilangan keseimbangan (vertigo). Semua pasien-pasien dengan tinnitus gigih yang tidak dapat dijelaskan memerlukan pengujian pendengaran (audiogram). Pola-pola dari kehilangan pendengaran mungkin memimpin dokter ke diagnosis.
Tes-tes lain, seperti auditory brain stem response (ABR), tes dengan komputer dari syaraf-syaraf pendengaran dan jalan-jalan kecil otak, computer tomography scan (CT scan) atau, magnetic resonance imaging (MRI scan) mungkin diperlukan untuk menyampingkan tumor yang terjadi pada syaraf pendengaran atau keseimbangan. Tumor-tumor ini adalah jarang, namun mereka dapat menyebabkan tinnitus.

Perawatan Tinnitus

Setelah evaluasi yang hati-hati, dokter anda mungkin menemukan penyebab yang dapat diidentifikasikan dan mampu untuk merawat atau membuat rekomendasi-rekomendasi untuk merawat tinnitus. Sekali anda telah mempunyai evaluasi keseluruhan, bagian yang penting dari perawatan adalah pengertian anda sendiri dari tinnitus (apa yang telah menyebabkannya, dan pilihan-pilihan anda untuk perawatan).
Pada banyak kasus-kasus, tidak ada perawatan spesifik untuk tinnitus. Ia mungkin menghilang dengan sendirinya, atau ia menjadi cacat yang permanen yang akan dipunyai pasien untuk hidup dengannya. Beberapa otolaryngologists telah merekomendasikan niacin untuk merawat tinnitus. Bagaimanapun, tidak ada bukti ilmiah untuk menyarankan bahwa niacin membantu mengurangi tinnitus, dan ia mungkin menyebabkan persoalan-persoalan skin flushing.


Pencegahan Tinnitus

Jangan menempatkan obyek-obyek dalam telinga anda seperti cotton swabs (Q-tips) untuk membersihkan telinga anda. Ini dapat menyebabkan wax impaction terhadap gendang telinga anda yang dapat menyebabkan tinnitus. Minum obat-obat tekanan darah dan obat-nbat lain yang diresepkan seperti yang diperintahkan oleh dokter anda
Menurut the American Tinnitus Association ada beberapa hal-hal yang dapat anda lakukan untuk melindungi diri anda sendiri dari bunyi yang berlebihan yang berhubungan dengan tinnitus:
  • Lindungi pendengaran anda di tempat kerja. Gunakan sumbat-sumbat telinga atau alat-alat penutup telinga.
  • Ketika berada di sekitar segala bunyi yang mengganggu telinga-telinga anda (concert, acara olahraga, berburu) pakailah pelindung pendengaran atau mengurangi tingkat-tingkat bunyi.
  • Bahkan bunyi-bunyi setiap hari, seperti blow untuk mengeringkan rambut anda atau menggunakan pemotong rumput, dapat memerlukan perlindungan. Siapkan sumbat-sumbat telinga atau penutup-penutup telinga untuk aktivitas-aktivitas ini.

Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengurangi Intensitas Tinnitus

Adalah penting untuk menyadari bahwa sistim pendengaran adalah satu dari mekanisme-mekanisme yang paling lembut dan sensitif dalam tubuh. Karena ia adalah bagian dari sistim syaraf umum, ia adalah sensitif, sampai ke beberapa derajat, oleh apa saja yang mempengaruhi kesehatan keseluruhan dari individu (keduanya fisik dan jiwa). Oleh karenanya, dalam rangka untuk mengurangi intensitas dari tinnitus, adalah sebaiknya untuk melakukan setiap usaha untuk:
  • Menghindari paparan pada suara-suara dan bunyi-bunyi yang keras.
  • Mengontrol tekanan darah.
  • Mengurangi pemasukan garam.
  • Menghindari stimulan-stimulan syaraf seperti kopi dan cola (kafein) dan tembakau (nikotin).
  • Mengurangi ketakutan.
  • Coba berhenti untuk mengkhwatirkan tinnitus. Sering, lebih banyak anda khwatir dan berkonsentrasi pada bunyi, lebih keras ia akan menjadi.
  • Dapatkan istirahat yang cukup dan hindari kelelahan.
  • Latihan
  • Gunakan penyembunyi suara. Tinnitus biasanya adalah mengganggu ketika lingkungan-lingkungan sepi, terutama ketika anda ada di ranjang. Suara yang menyaingi seperti detak jam, radio, atau kipas angin mungkin membantu menyembunyikan tinnitus. Alat-alat seperti pembantu pendengaran yang kecil yang menghasilkan suara yang bersaing mungkin membantu mengurangi kesadaran dari tinnitus.
  • Biofeedback mungkin membantu atau mengurangi tinnitus pada beberapa pasien-pasien.
  • Hindari aspirin atau produk-produk aspirin dalam kwantitas-kwantitas yang besar.  

Rekam Medis


STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS
PENDAHULUAN
Munculnya transformasi paradigma rekam medis dari tradisional menjadi manajemen informasi kesehatan pada pertengahan tahun 1990-an merupakan reformasi baru di bidang informasi kesehatan yang dipicu oleh modernisasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pengelolaan rekam medis dengan format rekaman pada kertas (paper-based record) menjadi rekam kesehatan yang berazaskan pada butiran informasi berbasis komputer (computer-based environment) yaitu rekam medis yang berbasis pada informasi dengan menerapkan teknologi informasi kesehatan. Perekam Medis yang profesional wajib memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar kompetensi dan kode etik profesi.
KOMPETENSI PEREKAM MEDIS
Menentukan nomor kode diagnosis pasien sesuai petunjuk dan peraturan pada pedoman buku ICD yang berlaku (ICD-10 Volume 2), Mengumpulkan kode diagnosis pasien untuk memenuhi sistem pengelolaan, penyimpanan data pelaporan untuk kebutuhan analisis sebab tunggal penyakit yang dikembangkan, Mengklasifikasikan data kode diagnosis yang akurat bagi kepentingan informasi morbiditas dan sistem pelaporan morbiditas yang diharuskan, Menyajikan informasi morbiditas dengan akurat dan tepat waktu bagi kepentingan monitoring KLB epidemiologi dan lainnya, Mengelola indeks penyakit dan tindakan guna kepentingan laporan medis dan statistik serta permintaan informasi pasien secara cepat dan terperinci.,
Menjamin validitas data untuk registrasi penyakit, Mengembangkan dan mengimplementasikan petunjuk standar koding dan pendokumentasian.
ASPEK HUKUM DAN ETIKA PROFESI
Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi dengan memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku.
MANAJEMEN REKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATAN
Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu mengelola rekam medis dan informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
MENJAGA MUTU REKAM MEDIS
Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menilai mutu rekam medis.
STATISTIK KESEHATAN
Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu menggunakan statistik kesehatan untuk menghasilkan informasi dan perkiraan (forcasting) yang bermutu sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan di bidang pelayanan kesehatan.
Manajemen Unit Kerja Manajemen Informasi Kesehatan/ Rekam Medis
Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu mengelola unit kerja yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, penataan dan pengontrolan unit kerja manajemen informasi kesehatan (MIK) / rekam medis (RM) di instalansi pelayanan kesehatan.
KEMITRAAN PROFESI
Deskripsi Kompetensi : Perekam Medis mampu berkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait dalam pelayanan kesehatan
Melaksanakan komunikasi efektif dengan semua tingkatan, Mengikuti berbagai kegiatan sosialisasi antar profesi kesehatan, non kesehatan dan antar organisasi yang berkaitan dengan profesi, Memberikan informasi database MIK dengan efisien dan efektif, Mengidentifikasi kebutuhan informasi bagi pelanggan baik internal & ekternal, Melaksanakan komunikasi dengan teknologi mutakhir (internet, e-mail, fax, dll), Melaksanakan negosiasi dan advokasi tentang pelayanan MIK/rekam medis, Memberikan konsultasi dalam pengelolaan informasi kesehatan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, Menjalin kerjasama dengan Bagian Sistem Informasi RS dalam pengembangan teknologi baru
KODE ETIK
Bahwa memajukan kesejahteraan umum adalah salah satu tujuan nasional yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia. Kesehatan merupakan salah satu wujud dari kesejahteraan nasional dan mempunyai andil yang besar dalam pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang dapat mendukung kelangsungan kehidupan bangsa dan terwujudnya cita-cita nasional yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan merupakan aspek penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pengembangan sistem dan penerapannya didukung oleh tenaga profesi yang berkualitas. Karena Rekam Medis dan Informasi Kesehatan menyangkut kepentingan kerahasiaan pribadi pasien dan rahasia jabatan, maka Perekam Medis merasa perlu untuk merumuskan pedoman sikap dan perilaku profesi, baik anggota Perhimpunan Profesional Perekam Medis Indonesia (PORMIKI) maupun Perekam Medis lainnya dalam mempertanggungjawabkan segala tindakan profesinya, baik kepada profesi, pasien maupun masyarakat luas.
Pedoman sikap dan perilaku Perekam Medis ini dirumuskan dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil gunapartisipasi kelompok Perekam Medis dalam pembangunan nasional khususnya pembangunan kesehatan. Maka berdasarkan pemikiran di atas, Kongres I PORMIKI menyepakati Kode Etik Perekam Medis sebagai berikut:
KEWAJIBAN UMUM
1. Di dalam melaksanakan tugas profesi, tiap Perekam Medis selalu bertindak demi kehormatan diri, profesi dan organisasi PORMIKI.
2. Perekam Medis selalu menjalankan tugas berdasarkan standar profesi tertinggi.
3. Perekam Medis lebih mengutamakan pelayanan daripada kepentingan pribadi dan selalu berusaha memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Perekam Medis wajib menyimpan dan menjaga data rekam medis serta informasi yang terkandung di dalamnya sesuai dengan ketentuan prosedur manajemen, ketetapan pimpinan institusi dan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Perekam Medis selalu menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan hak atas informasi pasien yang terkait dengan identitas individu atau sosial.
6. Perekam Medis wajib melaksanakan tugas yang dipercaya pimpinan kepadanya dengan penuh tanggungjawab, teliti dan akurat.
Perbuatan/ tindakan yang bertentangan dengan kode etik :
1. Menerima ajakan kerjasama seseorang / orang untuk melakukan pekerjaan yang menyimpang dari standar profesi yang berlaku.
2. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam rekam medis yang dapat merusak citra Perekam Medis.
3. Menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun atas tindakan no.1 dan 2.
Peningkatan Pengetahuan Dan Kemampuan
Peningkatan pengetahuan dan kemampuan profesional, baik anggota maupun organisasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan profesi melalui penerapan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan perkembangan di bidang Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
KEWAJIBAN TERHADAP PROFESI
1. Perekam Medis wajib mencegah terjadinya tindakan yang menyimpang dari Kode Etik Profesi.
2. Perekam Medis wajib meningkatkan mutu rekam medis dan informasi kesehatan.
3. Perekam Medis wajib berpartisipasi aktif dan berupaya mengembangkan serta meningkatkan citra profesi.
4. Perekam Medis wajib menghormati dan mentaati peraturan dan kebijakan organisasi profesi.
KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI
1. Perekam Medis wajib menjaga kesehatan dirinya agar dapat bekerja dengan baik.
2. Perekam Medis wajib meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan IPTEK yang ada.
PENUTUP
Demikianlah Standar Profesi Perekam Medis Indonesia yang disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (DPP PORMIKI). Semoga standar ini bermanfaat bagi seluruh Profesi Perekam Medis di Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di bidang Manajemen Informasi Kesehatan.
Rustiyanto, Ery. 2009. Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu

Senin, 11 Juni 2012

Penyebab Penyakit Rematik dan Gejalanya


Penyakit rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan  anggota gerak terutama tulang, sendi, otot, dan tulang belakang yang menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal (sendi, tulang, jaringan ikat dan otot). Penyakit rematik ini sering disebut dengan istilah  arthritis, meski tidak berbahaya tetapi jika seseorang terserang rematik maka akan menjadi sangat terganggu karena rasa nyerinya yang dapat menyerang persendian mulai dari bagian kepala hingga sendi-sendi pada bagian kaki sehingga akan membatasi aktivitas bagi penderita rematik.
Meskipun sangat jarang sekali terjadi  namun pada kasus tertentu  penyakit reumatik juga dapat menimbulkan kematian  jika tidak ada upaya delam mengobati terutama jika penderita telah mengidap rematik hingga berbulan-bulan atau sampai bertahun-tahun. Satu hal yang perlu diwaspadai jika rematik tidak segera diobati dengan baik dan benar akan beresiko menimbulkan kecacatan seperti kerusakan sendi dan yang lebih parah dapat menimbulkan kelumpuhan

4 Jenis penyakit rematik yang sering dijumpai

Jenis penyakit rematik sangat bervariasi, variantnya hingga 150-an jenis. Namun rematik yang banyak dijumpai disekitar kita ada empat jenis rematik yaitu
  • Osteoarthritis / osteoarthritis (OR) yang disebabkan oleh pengapuran
  • Rematik luar sendi yang menyerang jaringan di luar tulang rawan
  • Rematik peradangan / arthritis reumatoid (AR)
  • Rematik yang disebabkan oleh pengeroposan
Jenis rematik yang paling banyak diderita penduduk dunia adalah arthritis reumatoid (AR) yaitu rematik radang sendi, gout (asam urat) yang disebabkan oleh kadar asam urat yang berlebihan dalam darah atau  terjadi karena kelebihan hasil metabolisme purin yang tertimbun di persendian. Timbunan ini yang menimbulkan rasa sakit di persendian, penyakit ini paling sering menyerang kelompok usia 20-50 tahun. Gejala yang umum ditemukan adalah sendi kaku saat bangun tidur dan penderita sulit bergerak , jenis rematik  yang termasuk banyak penderitanya adalah osteoarthritis (OR), yaitu pengapuran sendi. osteoarthritis (OR)  merupakan penyakit rematik yang bersifat degenaratif karena peran faktor usia.

Penyebab dan gejala rematik

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa jenis rematik sangat bervariasi dan penyebabnya pun juga bermacam-macam meskipun belum bisa diketahui secara pasti penyebabnya, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi munculnya penyakit rematik yaitu
  • Infeksi sehingga menyebabkan peradangan pada sendi
  • Sikap badan yang salah dalam melakukan pekerjaan
  • Stres yang disertai dengan kelelahan,
  • Obesitas/kegemukan
  • Sirkulasi darah yang tidak lancar.
Secara umum penyakit ini ditandai dengan sejumlah gejala, seperti peradangan pembengkakan, kemerahan,  kelemahan otot, dan ketegangan otot,  nyeri pada anggota gerak  seperti nyeri di lutut, siku, pergelangan maupun di bagian sendi-sendi lain, gangguan di otot dan tendon.   Pada rematik yang sudah kronis, dapat terjadi perubahan bentuk organ tubuh yang terserang.

Minggu, 10 Juni 2012

Sakit Perut



DokterSehat.com
 – Ini penyakit sejuta umat, siapapun rasanya pernah terkena sakit perut. Beberapa hal di bawah akan membedakan jenis sakit perut yang Anda alami -ditinjau dari gejalanya, kemudian langkah pertama untuk mengatasinya. Tentu saja, pada kasus-kasus yang berat Anda butuh bantuan dari ahlinya -dokter di sebelah rumah Anda.
Jadi, apa yang harus Anda lakukan?
1. MAAG
Gejala: Rasa nyeri di derah uluhati, disertai keluhan lain seperti mual, muntah, perut kembung, cepat kenyang, dan bersendawa -terutama ketika Anda lapar.
Penyebab: Macam-macam. Bisa karena makanan, terutama makanan yang mengandung gas seperti kol, ubi, dan sawi. Atau bisa juga disebabkan minuman seperti kopi, alkohol, dan soda. Selain faktor makanan, maag bisa dihubungan dengan faktor stres, merokok, dan konsumsi obat-obat penghilang rasa sakit termasuk obat rematik.
Solusi: Sebenarnya obat-obatan antimaag yang mengandung antasida cukup untuk mengatasi gejalanya. Antasida ini berfungsi untuk menetralisir asam lambung. Tapi jika rasa sakit itu tidak berkurang, barangkali Anda perlu membuat janji dengan dokter. Jangan lupa, kurangi makanan yang bisa mengganggu kinerja lambung -makanan yang terlalu asam atau terlalu pedas. Dan mulai sekarang, makanlah dengan teratur.
2. BATU EMPEDU
Gejala: Mereka yang memiliki batu pada kandung empedu biasanya merasakan nyeri ulu hati yang hilang timbul. Kadang kala, rasa nyeri itu seolah menjalar ke bagian belakang tubuh.
Penyebab: Makanan berlemak atau bisa juga dikaitkan dengan kadar kolesterol yang terlalu tinggi. Batu empedu adalah endapan kolesterol, bilirubin, atau garam kalsium lainnya yang terbentuk di kantung empedu atau di dekat saluran empedu.
SolusiJika pada pemeriksaan dokter -yaitu dengan USG abdomen- sudah dipastikan adanya batu pada kandung empedu, maka sebaiknya Anda harus dioperasi. Apalagi jika batu itu batu kalsium atau batu non kalsium yang terlanjur membesar dan mengeras. Bagaimana lagi?
3. USUS BUNTU
Gejala: Nyeri pada perut bagian kanan bawah. Biasanya disertai mual dan muntah, serta nyeri terus-menerus. Kadang kala, rasa nyerinya akan bertambah hingga tiga kali lipat ketika Anda harus berjalan. Badan Anda akan terasa tidak enak dan meriang. Akibat rasa sakit yang hebat, kadang kala Anda tak sadar untuk memegangi terus bagian perut bagian kanan bawah sambil… mengaduh.
Penyebab: Kuman atau bakteri yang masuk. Jadi jika Anda menyangka penyebabnya adalah akibat terlalu banyak makan cabai atau biji-bijian, Anda termakan mitos.
SolusiJika Anda mengalami gejala sakit pada perut di bagian kanan bawah, segeralah ke dokter. Pastikan apakah gejala ini merupakan infeksi usus buntu (apendisitis akut). Jika ya, barangkali Anda harus menginap di rumah sakit untuk operasi. Operasi merupakan cara terbaik karena jika masalah ini didiamkan saja, maka ada kemungkinan usus tersebut pecah, infeksi menyebar ke seluruh perut, yang akibatnya sangat fatal.
4. KOLERA
Gejala: Perut Anda seperti ditekan, merasa nyeri terutama di perut bagian bawah, lalu diikuti kejang otot perut. Perasaan mual dan muntah-muntah biasanya datang setelah mencret. Kolera sering juga disebut dengan penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan BAB.
Penyebab: Kuman Vibrio cholerae yang punya nama alias lain iBacillus coma. Kuman ini disebarkan melalui makanan dan minuman yang tercemar.
Solusiantibiotics online Ganti cairan tubuh yang hilang dengan garam oralit. Bila kehilangan cairan tubuh cukup banyak dan penderita sudah tidak dapat menerima cairan dari mulut, maka cairan pengganti diberikan melalui infus.

5. BATU GINJAL
Gejala: Nyeri pada perut kiri atau kanan bawah yang menjalar menuju penis. Jika batu ginjal ini menyerang, boleh jadi Anda akan mengalami rasa nyeri yang luar biasa hebat akibat saluran kemih (yang mirip selang) akan meregang kuat akibat menahan air seni yang tak bisa keluar.
Penyebab: Batu di saluran kencing (batu ureter). Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan intensitas rasa sakitnya akan makin bertambah hebat ketika Anda kebelet kencing.
Solusi: Sebenarnya penghilang rasa sakit yang dijual bebas dapat diminum untuk mengurangi rasa nyerinya. Tapi tentu saja itu tergantung intensitas rasa sakitnya, jika terlalu hebat… pasrah sajalah. Pergi ke dokter merupakan langkah cerdas untuk mendapatkan obat penghilang rasa sakit yang biasanya diberikan melalui suntikan. Atau jika batunya terlalu besar dan keras, maka prosedur operasi akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Ini adalah pelajaran agar Anda rajin minum -terutama jika Anda bekerja di ruangan ber-AC.
6. SEMBELIT
Gejala: Nyeri pada perut yang hilang timbul, lokasinya berada di sekitar pusar. Nyeri ini muncul berkaitan dengan makanan yang Anda konsumsi atau akibat susah buang air besar.
Penyebab: Akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kurang makan sayur-sayuran. Pada kasus yang berat, sembelit bisa disebabkan karena adanya halangan mekanis pada usus seperti radang pada dinding usus, kanker, atau usus yang menonjol keluar.
Solusi: Konsumsilah obat pencahar. Sesuaikan dengan penyebab sembelitnya, jika penyebabnya kotoran Anda terlalu keras beli obat pencahar yang melunakkan tinja, atau pilihlah obat pencahar yang membuat saluran pencernaan terasa penuh sehingga menimbulkan rangsangan untuk BAB, atau pilihlah pencahar yang bisa menyerap cairan.
7. DISENTRI
Gejala: Rasa mulasnya barangkali hampir sama ketika isteri Anda hendak melahirkan. Yang bikin kesal Anda harus bolak-balik ke WC untuk BAB. Sehari mungkin Anda bisa 20 hingga 30 kali BAB, dan kotoran Anda akan mencret serta berlendir. Terkadang, kotoran itu disertai darah.
Penyebab: Konsumsi makanan kotor yang telah terinfeksi kuman shigela dissentri atau amuba usus.
Solusi: Untuk mengobatinya, terlebih dahulu Anda harus mengganti cairan yang telah keluar dengan garam oralit. Pemberian antibiotika sangat penting untuk membunuh kuman. Tapi tetap saja upaya pencegahan lebih penting ketimbang pengobatan. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta menjaga makanan dan minuman dari kotoran.


Read more: http://doktersehat.com/sakit-perut-gejala-penyebab-dan-solusinya/#ixzz1xOrABZZP

Sakit Gigi yang Menyebabkan Kematian


              Anda pernah sakit gigi? Sakit gigi sering dianggap penyakit sepele, terutama bagi orang yang belum pernah mengalaminya. Namun akibat yang ditimbulkan sakit gigi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian!
Benarkah gigi berlubang dapat menyebabkan kematian? Jawabannya adalah ya, apabila gigi tersebut tidak dirawat dan kondisi tubuh yang lemah. Gigi yang berlubang, dapat menjadi jalan yang cukup besar bagi bakteri untuk dapat masuk ke dalam tubuh.
Masalah utama yang menyebabkan sakit gigi, adalah lubang pada gigi yang dimasuki bakteri. Infeksi yang terjadi pada gusi dan akar gigi dapat menjalar ke berbagai organ vital, dan menyebabkan banyak gangguan kesehatan. Infeksi dari bakteri ini sebenarnya dapat dilawan karena tubuh kita memiliki sel-sel yang berperan sebagai daya tahan tubuh.
Namun, apabila daya tahan tubuh kita sedang lemah, maka infeksi bakteri akan semakin hebat. Pada tahap awal, infeksi masih terlokalisir di daerah ujung akar dari gigi yang berlubang. Biasanya akan timbul rasa tidak nyaman atau sakit saat gigi tersebut dipakai mengunyah atau ditekan. Pada tahap ini bisa ditanggulangi dengan perawatan saluran akar gigi dan penambalan sampai penggunaan antibiotik ataupun pencabutan gigi yang terinfeksi.
Bila tidak dirawat, infeksi akan menyebar ke daerah sekitar mulut seperti pipi dan leher. Kondisi ini dapat dikatakan cukup serius, dan mengharuskan penderita untuk dilakukan pembedahan pada daerah infeksi untuk mengeluarkan nanahnya jika kondisinya memungkinkan. Penderita juga diterapi menggunakan obat-obatan antibiotik. Bila kondisi cukup parah, penderita juga diharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit. Dan ada resiko terjadinya kematian jika kondisi pasien sangat lemah, disertai komplikasi penyakit lain ataupun perawatan yang kurang intensif.
Pada beberapa kasus, infeksi yang terjadi cukup hebat dan berlangsung cepat. Infeksi dapat menyebar ke daerah lain yang cukup vital yaitu ke daerah dada dan kepala. Kondisi ini sudah sangat serius dan memerlukan perawatan rumah sakit yang sangat intensif. Pada kondisi ini, khususnya infeksi ke daerah kepala, resiko kematiannya lebih besar lagi.
  1. Penyakit Jantung
Salah satu masalah serius yang mungkin timbul akibat gigi berlubang adalah gangguan jantung. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Kuman yang bersarang pada gigi yang berlubang bisa menembus ke pembuluh darah, dan akhirnya mengumpul di jantung.
Penelitian menunjukkan, bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi sejenis enzim yang mempercepat proses pengakuan dinding pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis (aterosklerosis).
Selain itu, bakteri juga bisa menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah. Akibatnya, plak yang terbentuk menjadi makin tebal. Semua kondisi ini menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini berarti penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung juga tersendat. Jika berlangsung terus, jantung tak akan mampu berfungsi secara baik. Maka terjadilah penyakit jantung yang ditakutkan banyak orang.
  1. Nyeri Mata Dan Sakit Kepala
Komplikasi yang relatif banyak terjadi akibat infeksi gigi adalah gangguan mata. Mata jadi cepat lelah dan terasa nyeri, khususnya pada bagian atas kelopak mata. Hal ini terjadi karena gigi dan mata memiliki induk syaraf yang sama.
Dalam kasus tertentu, seseorang juga bisa mengalami sakit kepala. Hal ini terjadi bila ada kelainan pada struktur rongga gigi. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena sistem pengunyahan terdiri atas empat komponen, yaitu gigi dan jaringan penyangga, tulang rahang, otot-otot dan sendi rahang.
Semua komponen tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Jika salah satu gigi dicabut dan tidak segera diganti, maka gigi lawannya tidak berpasangan. Kondisi seperti ini mengganggu proses pengunyahan. Makan jadi tidak enak, dan pengunyahan menjadi tidak sempurna. Akibatnya orang yang sudah lama hanya mengunyah dengan satu sisi rahang saja akan mengalami keluhan sakit di bagian belakang kepala.
  1. Diabetes 
    Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Unsur ini menyebabkan kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes.
Dulu cukup banyak kasus kematian akibat infeksi dari gigi yang tidak ditangani dengan baik termasuk diIndonesia. Sekarang, biasanya infeksi ini sudah ditangani sejak tahap awal sehingga resiko penyebaran infeksi dan kematian dapat dihindari.
Sebenarnya untuk menghindari kematian akibat infeksi dari gigi sangatlah mudah. Cukup dengan menyikat gigi dengan baik, benar dan waktunya tepat yaitu minimal 2 kali sehari, pada pagi hari sesudah makan dan pada malam hari sebelum tidur. Serta rutin untuk memeriksa kondisi gigi dan mulut ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.